Jumat, 03 Februari 2012

PEMBUKTIAN HUKUM MENDEL


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum berjudul “ Pembuktian Hukum Mendel “.
Adapun penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk membuktikan teoti hukum mendel tentang pewarisan sifat secara acak dari dua individu.
Dalam penulisan praktikum ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan praktikum ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IA 1 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan praktikum ini.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Tasikmalaya, 03 Februari 2012

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................................
ii
1.1 Landasan Teori ...................................................................................................
1
1.2 Alat dan Bahan ...................................................................................................
2
1.3 Cara Kerja ...........................................................................................................
2
1.4 Tabel Hasil Pengamatan .....................................................................................
3
1.5 Pertayaan Dan Jawaban .....................................................................................
3
1.6 kesimpulan .........................................................................................................
5
DAFTAR PUSTAKA

PRAKTIKUM PEMBUKTIAN HUKUM MENDEL

1.1  Landasan Teori
Hukum Mendel
Hukum I Mendel (Segregasi) adalah mengenai kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet. Hukum I Mendel mengatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi segregasi (pemisahan) alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Hukum II Mendel, atau yang dinamakan dengan hukum penggabungan bebas (The Mendeltian law of independent assortment) mengenai ketentuan penggabungan bebas yang harus menyertai terbentuknya gamet pada perkawinan dihibrid. Hukum Mendel II menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet alel-alel berbeda yang telah bersegrasi bebas (misal alel B, memisah dari alel b, serta alel K, memisah dari k) akan bergabung seta bebas membentuk kombinasi alel yang berbeda.
Pesilangan Monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dan mempunyai dua sifat beda.
Penyimpangan semu hukum mendel yaitu rasio fenotip yang ditemukan pada kejadian ini umumnya mengikuti prinsip hukum mendel. Rasio tersebut merupakan penjumlahan dua atau lebih angka-angka pada perbandingan hukum mendel. Epistasis dan hipostasis merupakan penyimpangan semu hukum mendel. Epistasis adalah baian domina domina yang menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya, sedangkan hipostasis adalah gen dominan yang ditutupi.
Reproduksi (perkembangbiakan) secara seksual terjadi melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina. Menurut Mendel, setiap sifat dikendalikan olah sepasang faktor keturunan yang disebut gen. Pada pembentukan gamet dalam peristiwa meiosis, pasangan keduagen berpisah. Kemudian pada saat fertilisasi, gamet-gamet yang mengandung gen itu akan melebur secara acak. Pada praktikum ini, akan mempelajari angka-angka perbandingan Mendel melalui teori kemungkinan serta memahami pengertian dominan, resesif, fenotipe,dan genotype.

1.2  Alat dan Bahan
1)      Model gen (atau kancing) berwarna merah dan putih masing-masing 100 biji
2)      Dua buah kotak genetika atau piring

1.3  Cara Kerja
1)      Sediakan model gen merah dan putih masing-masing 100 biji.
2)      Pisahkan sepasang model gen merah dan sepasang model gen putih. Model gen ini dimisalkan sebagai individu merah dan individu putih.
3)      Pisahkan pasangan gen pada langkah nomor 2.
4)      Perlakuan ini dimisalkan peristiwa pemisahan gen gen pada pembentukan gamet baik oleh individu merah ataupun individu putih. Gabungkan model gen jantan merah dan model betina putih dan begitu pula sebaliknya. Hasil yang terbentuk adalah F1, keturunan individu merah dan putih.
5)      Pisahkan kembali model gen merah dari model gen putih (pada nomor 4). Perlakuan ini menggambarkan pemisahan gen pada pembentukan gamet oleh F1.
6)      Letakkan sama banyak model gen betina dan model gen jantan baik merah maupun putih ke dalam kotak terpisah, yaitu ke dalam kotak “betina” dan “kotak jantan”
7)      Dengan mata tertutup, ambillah secara acak (dikocok dahulu sebelumnya) sebuah gen dari masing-masing kotak, kemudian pasangkan.
8)      Lakukanlah terus menerus pengambilan model gen dari kedua kotak sampai habis.
9)      Catatlah setiap pasang model gen dari kedua kotak sampai habis.
10)   Catatlah setiap pasang model gen yang diambil itu ke dalam tabel pengamatan.





1.4  Tabel Hasil Pengamatan
No
Pasangan
Tabulasi Ijiran
Jumlah
1.
Merah - merah
IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIII  IIIII  IIIII  III
53
2.
Merah - putih
IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  I
96
3.
Putih - putih
IIIII  IIIII  IIIII  IIIII IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  IIIII  I
51
JUMLAH
200

1.5  Pertanyaan dan Jawaban
1)      Dari hasil percobaan diatas, buatlah perbandingan frekuensi antara  pasangan-pasangan :
(merah-merah): (merah – putih): (putih – putih) =     53   :     96   :     51
                                                                             = 53/51 : 96/51 : 51/51
                                                                                =   1.03  :   1,88  :    1
                                                                              =       1    :     2     :    1
2)      Kalau pasangan-pasangan model gen merah – putih disusun sedemikian rupa sehingga kalau model gen merah diatas putih, warna apa yang tertutup dan warna apa yang menutupinya?
Jawab : warna putih yang tertutup dan warna merah yang menutupinya.

3)      Pasangan model manakah yang dimaksud pada soal nomor 2?
Jawab: pasangan gen merah – putih.

4)      Bagaimanakah perbandingan jumlah pasangan-pasangan gen tersebut apabila pasangan merah – putih diletakkan seperti pada nomor 2?
Model gen hitam yang menutupi model gen putih sehingga warna merah tampak disebut dominan, dan model gen putih yang tertutup dinamakan resesif.
Jawab: (merah – merah) + (merah – putih) : (putih – putih) = 149 : 51.

5)      Berapa macam pasangan gen yang kamu peroleh? Jelaskan!
Bentuk pasangan model gen dengan melihat model gen yang menyusunnya disebut bentuk genotipe.
Jawab : Tiga, yaitu Merah – merah, merah – putih, putih – putih.

6)      Dilihat dari warna yang tampak saja, berapa macam pasangan model gen?
Bentuk pasangan model gen ditinjau dari warna yang tampak dinamakan fenotipe.
Jawab: dua, merah dan putih.

7)      Apabila percobaan di atas adalah persilangan dua hewan yang F1-nya berfenotipe bulu merah dengan fenotipe Mm, dan model gen merah adalah gen yang bersifat dominan dan diberi simbol M, sedangkan gen putih bersifat resesif diberi simbol m, maka:
a.       Lengkapilah skema persilangan dibawah ini dengan menggunakan genotipenya!
F1           Merah                  x              Merah                                  (genotipe)
                   Mm                     x                 Mm                                     (fenotipe)
Gamet      M,m                                     M,m
               
Gamet
M
m
M
MM
Mm
m
Mm
mm
F2           MM       :   Mm   :   Mm   :   mm
                Merah  : Merah: Merah:Putih



b.      Bagaimana perbandingan fenotipe F2?
F2           Merah                  :            Putih
                (MM, Mm)         :           (mm)
                       3                       :               1
1.6   Kesimpulan
1)      Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yangmengatur variasi pada karakter alel.
2)      Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yangberbeda, alel dominan akan terekspresikan.
3)      Alel resesif, yang tidak terekspresikan, tetapakan diwariskan pada gamet yang dibentuk




semoga bermanfaat kawan .. Boleh kopas asal cantumin sumber yaaa !!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar